Bekerja Sama dengan BSI, FITK UIN Jakarta Selenggarakan Seminar Persiapan Pensiun
Gedung FITK, BERITA FITK Online- Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menjalin kerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) melalui penyelenggaraan seminar bertema Persiapan Pensiun pada Rabu (30/4/2025). Acara berlangsung pukul 10.00–12.00 WIB di Ruang Sidang lantai 2 FITK dan dihadiri oleh para dosen serta tenaga kependidikan yang tengah mempersiapkan masa pensiun.
Acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama, Salamah Agung, M.A., Ph.D. Dalam sambutannya, Salamah Agung menyampaikan apresiasi atas terjalinnya kolaborasi yang erat antara FITK dan BSI, yang sebelumnya telah terlibat dalam berbagai kegiatan seperti yudisium dan workshop. Ia juga menyampaikan salam dari Dekan serta Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum yang berhalangan hadir.
Salamah Agung menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bentuk kepedulian terhadap sivitas akademika yang akan memasuki masa purna tugas. Ia menekankan pentingnya menyiapkan diri sejak dini untuk menghadapi masa pensiun, baik dari aspek mental maupun finansial. “Alhamdulillah, kami dengan BSI beberapa kali sudah menyelenggarakan kegiatan dan kerja sama seperti saat kegiatan yudisium, workshop, dan lainnya. Harapannya, untuk sivitas akademika yang akan pensiun agar bisa mempersiapkan pensiunnya, sehingga lebih ada persiapan yang baik. Kami rasa ini kegiatan yang penting,” ujarnya.
Kepala Cabang BSI KCP UIN Jakarta, Arya F. Harmono, turut menyampaikan sambutan sekaligus memberikan pemaparan materi. Ia menjelaskan bahwa BSI siap menjadi mitra strategis bagi para dosen dan pegawai FITK yang akan pensiun, dengan mendampingi mereka agar tetap aktif dan terarah. Ia mengingatkan bahwa masa pensiun bukanlah akhir dari aktivitas, dan berharap peserta tidak berhenti berkegiatan setelah pensiun. "Silakan Bapak-Ibu tanyakan apa pun yang ingin disampaikan. Kami siap memfasilitasi," katanya.
Lebih lanjut, Arya menjelaskan sejumlah produk BSI yang relevan dengan kebutuhan pensiun, antara lain tabungan haji yang sudah terkoneksi dengan sistem SISKOHAT Kementerian Agama serta program investasi emas. Menurutnya, emas merupakan instrumen yang nilainya terus meningkat dan lebih stabil dibandingkan instrumen lain seperti saham atau obligasi. Ia menegaskan bahwa emas bisa menjadi pilihan cerdas sebagai persiapan jangka panjang karena tidak dikenai pajak, dan BSI menyediakan berbagai skema seperti mencicil emas, gadai logam mulia, hingga tabungan emas. Arya berharap seluruh informasi tersebut dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi peserta.
Sementara itu, perwakilan dari Kantor Pusat BSI, Budiawan, menyampaikan bahwa setiap individu memiliki pandangan berbeda dalam menyikapi masa pensiun. Ada yang ingin sepenuhnya beristirahat, namun ada pula yang tetap ingin produktif. Ia menekankan pentingnya mengenali sisa masa kerja agar strategi pensiun dapat dirancang dengan matang sejak dini. Ia juga mengingatkan bahwa masa pensiun akan membawa perubahan signifikan, baik secara finansial maupun psikologis, sehingga butuh persiapan yang holistik.
Dalam penjelasannya, Budiawan juga menyampaikan latar belakang terbentuknya BSI sebagai gabungan dari tiga bank syariah milik negara, yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah. Dengan kekuatan gabungan ini, BSI hadir untuk memberikan layanan perbankan syariah yang lebih terintegrasi dan menjawab kebutuhan masyarakat, termasuk dalam hal perencanaan pensiun.
Melalui seminar ini, FITK dan BSI berharap dapat memberikan bekal pengetahuan serta motivasi bagi para dosen dan tenaga kependidikan agar memasuki masa pensiun dengan kesiapan dan rasa percaya diri. Kegiatan ini menjadi wujud kepedulian lembaga terhadap kesejahteraan jangka panjang pegawainya sekaligus mempererat kerja sama antara dunia pendidikan dan sektor keuangan syariah. (MusAm)