Kesan dan Pesan Wisudawan/wati Terbaik FITK UIN Jakarta Wisuda Sarjana ke-121
Kesan dan Pesan Wisudawan/wati Terbaik FITK UIN Jakarta Wisuda Sarjana ke-121
Gedung FITK, BERITA FITK Online– Dalam rangkaian acara Wisuda Sarjana ke-121 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Sabtu, 28 Agustus 2021 mendatang, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) kembali menggelar acara Yudisium dan Pelepasan Lulusan FITK pada Rabu, (25/08/2021), setelahnya pada Kamis, 26/08/2021) mereka juga akan mengikuti gladi resik secara virtual di tingkat universitas. Usai pembekalan dari Dekan, acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada lulusan terbaik yang dibacakan oleh Koordinator Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Asep Saprudin SPd. Penghargaan kepada lulusan terbaik meliputi  kategori lulusan terbaik Prodi dan lulusan terbaik tingkat fakultas, program Sarjana (S-1) dan Program Magister (S-2). Wisudawan/wati terbaik tingkat fakultas jenjang S1 diraih oleh Renaldi Prasatya Saputra Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) IPK 3.84 (Cum Laude), sementara wisudawan terbaik tingkat fakultas jenjang S2 (Magister) diraih oleh Dwi Jayanti dari Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) IPK 4.00 (Cum Laude). Acara berikutnya dilanjutkan dengan penyampaian kesan dan pesan oleh wisudawan/wati peserta terbaik fakultas. Dalam penyampaian kesan dan pesannya sebagai peserta terbaik jenjang S1, Renaldi Prasatya Saputra menyampaiakan ucapan terima kasih kepada seluruh pimpinan fakultas yang telah mengantarkannya untuk sampai ke tujuan ini. Langkah yang ditempuh adalah nikmat yang patut disyukuri. Banyak kenangan yang tidak mungkin ia lupakan. "Kami ucapan terima kasih kepada seluruh pimpinan fakultas yang telah mengantarkan kami untuk sampai ke tujuan ini. Langkah yang ditempuh adalah nikmat yang patut disyukuri. Banyak kenangan yang tidak mungkin kami lupakan," Ujar Renaldi. "Kami mohon maaf kepada seluruh pimpinan, dosen, dan karyawan jika selama menempuh studi di FITK terdapat kesalahan dan kekurangan.Teruntuk kawan-kawanku, apapun profesi yang akan kita jalani di masyarakat nanti, kita harus bisa membuktikan bahwa lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah yang terbaik dan mampu menjadi teladan di tengah masyarakat," lanjut Renaldi “Perjalanan yang menjadi pengalaman kami saat duduk di bangku perkuliahan hingga detik ini mungkin tidaklah mudah terlebih kondisi pada saat ini yaitu pandemic COVID-19. Banyak sekali rintangan dari berbagai aspek termasuk rintangan yang berupa rasa malas dalam mengkonstruk tugas akhir atau skripsi. Namun hal itu bisa kami lewati dan Alhamdulillah menjadi capaian indah kami semua. Tentunya Hal tersebut tidak luput dari dukungan dan bimbingan dari para dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, ilmu, saran serta motivasinya agar kami bisa menyelesaikan studi kami di tengah situasi seperti saat ini. Oleh karena itu dikesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada para dosen pembimbing yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas akhir, terkhusus kepada dosen pembimbing saya Bapak Dr. Bahrissalim, MA yang sabar dan terus memotivasi saya hingga pada pencapaian hari ini. Tanpa jasa bapak/ibu semua, kami bukanlah siapa-siapa. Tidak ada yang bisa kami berikan untuk membalas semua jasa bapak/ibu semua selama kami menuntut ilmu di kampus. Semoga kebaikan bapak/ibu diberikan balasan yang melimpah dari-Nya,” tuturnya. Teruntuk Teman-Teman Yudisium yang berbahagia “kita tahu banyak sekali kenangan yang akan menjadi catatan memori kita di fakultas ini dari mulai jumpa muka jumpa pikiran dalam kelas dengan bapak ibu dosen, mengantri membuat surat di lantai dua, berdiskusi di waktu senja hingga dini hari sampai mengisi nutrisi di psanggrahan. Tentu itu semua menjadi kenangan yang tak terlupakan. Teman-temanku mendapatkan gelar sarjana bukanlah akhir dari perjalanan  proses pembelajaran. Belajar merupakan suatu kewajiban kita selaku muslim, belajar bisa dimanapun dan kapanpun dan jadikanlah belajar dan membaca menjadi budaya kehidupan kita pribadi, karena setelah ini kita akan berjumpa dengan masyarakat luas, kita akan menganggung nama besar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dihadapan masyarakat. Buktikanlah kita lulusan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan adalah pribadi yang unggul secara ilmu pengetahuan dan luhur dalam akhlakul karimah. kita tahu bahwa pendidikan yang akan kita bawa dan tawarkan adalah pendidikan islam yang sifatnya humanistik teosentris yang mana ini merupakan konsep yang pendidikan  sempurna  yaitu berlandaskan kemanusiaan dengan dilihat secara komprehensif dan holistik serta yang memegang erat asas fundamental yaitu nilai ilahiyah. Maka teruslah belajar, belajar dan belajar. Dan harapan saya untuk Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan tetap menjadi wadah pendidikan islam yang unggul secara vertikal dan horizontal dan menjadi pusat peradaban dimasa depan, juga saya berharap semoga Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan menjadi neo-abasiyah yang melahirkan para intelektual muslim di masa yang akan datang,“ jelasnya. ”Terakhir, tetap semangat dan perjuangkan cita-cita dan jangan pernah berhenti untuk membaca, dengan membaca kita dapat mengenal dunia, membaca menghantarkan kepada cahaya ilmu pengetahuan orientasikan sebagai ibadah dan cita-citakanlah untuk membahagiakan kedua orang tua dan menjadi rahmat untuk semesta. saya renaldi prasatya Saputra bangga menjadi lulusan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,” tutup lajang kelahiran Kuningan 25 November 1998 ini. Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Dwi Jayanti yang didapuk sebagai wisudawan terbaik jenjang magister (S2) menyampaikan pesan dan kesannaya. Ia menjelaskan kesuksesannya tidak lepas dari orang-orang yang selama ini mendukungnya dalam penyelesaian studi. “Puji syukur kita haturkan kehadirat Alloh SWT, atas berkat rahmat dan kasih sayangnya, sehingga kita dapat berkumpul pada acara Yudisium Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke-121. Tidak lupa sholawat serta salam tercurahkan pada nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga kita mendapatkan syafaat dan diberikan petunjuk hingga hari akhir nanti,” ucapnya. “Bapak/ibu sekalian, Di balik kesuksesan kami dalam menempuh perkuliahan hingga yudisium kali ini, tentu tak terlepas dari orang-orang hebat yang berada dibelakang kami. Oleh sebab itu, izinkan kami memberikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua, keluarga kami yang telah memberikan nasihat, motivasi dan doa yang tak henti-hentinya. Ucapan terimakasih pula kepada guru-guru kami, bapak/ibu dosen yang selalu mensupport, menginspirasi melalui karya-karyanya, gagasan-gagasan, serta wawasan barunya. Semoga Alloh meridhoi segala upaya kita serta jasa bapak/ibu mendapat balasan yang melimpah dari-NYA,” lanjut Dwi sapaan akrabnya. “Terimakasih juga kepada bagian tata usaha dan jajarannya yang telah membantu kami dalam proses pengurusan administrasi. Serta kepada teman-teman seperjuangan tingkat magister yang memberikan corak baru dalam berdiskusi, sehingga kami mendapatkan gagasan baru dari berbagai sudut pandang,” ungkapnya. “Bekerja dengan diiringi berkuliah, sebagian juga telah berkeluarga tentulah bukan hal yang mudah bagi kami di tingkat magister. Namun, berkat orang tua, para dosen, pimpinan, staf tata usaha, dan teman-teman kami dapat menyelesaikan program ini. Dan mencapai salah satu hari yang ditunggu, menjadi salah satu hari yang bersejarah dalam kehidupan kami, yaitu hari ini,“ terangnya. “Teruntuk calon wisudawan / wisudawati, perolehan gelar ini bukanlah akhir dari proses menuntut ilmu, namun gelar ini sebagai jembatan bagi kita dalam melewati luasnya lautan ilmu pengetahuan. Mari kita tunjukan potensi terbaik kita kepada masyarakat luas dengan senantiasa memberikan kebermanfaatan, implementasi ilmu dan amal, serta terus menjaga nama baik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di manapun kita berada,” jelas Ibu kelahiran Jakarta ini. “Terakhir, dari hati yang terdalam kami dari calon wisudawan/wisudawati program Magister dan saya pribadi khususnya, memohon maaf yang sebesar-besarnya bilamana selama perkuliahan ada perkataan ataupun perbuatan yang kurang berkenan di hati bapak ibu sekalian,” tutup guru SMP Islam Al-Ikhlas ALIX, Cipete, Jakarta Selatan ini. (MusAm)