Ruang Sidang Fakultas, BERITA FITK Online– 421 Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Madrasah mengikuti Orientasi Akademik secara Daring (Dalam Jaringan) pada Minggu, (6/6/2021) di ruang sidang lantai 2 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).
Para mahasiswa PPG yang mengikuti orientasi akademik tersebut terdiri dari para guru PAI bidang keilmuan PAI, al-Quran al-Hadis, Akidah Akhlak, Fiqh, Bahasa Arab, PGMI, PIAUD, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Pada kegiatan tersebut mahasiswa PPG dibekali informasi mengenai proses pelaksanaan PPG mulai dari sistem yang akan digunakan sampai modul yang akan dipelajari mereka selama tiga bulan.
Hadir dalam acara tersebut Dekan FITK Dr Sururin MAg, Wakil Dekan Bidang Akademik (Wadek I) Dr Kadir MPd, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum (Wadek II) Dr Abdul Muin MPd, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja sama (Wadek III) Dr Khalimi MAg, Kaprodi dan Sekprodi PPG, Koordinator Subbag Akademik Asep Saprudin SPd dan Dr Kidup Supriyadi MPd sebagai narasumber utama serta para pengelola PPG yang mengikuti acara secara langsung dari ruang sidang lantai 2 fakultas.
Dalam sambutan dan pembekalannya, Sururin menyampaikan selamat datang kepada seluruh mahasiswa PPG Dalam Jabatan (Daljab) 2021. “Saya ucapkan selamat datang kepada Bapak/Ibu mahasiswa PPG di LPTK FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Gedung PPG seperti yang ada di layar belakang ibu adalah gedung PPG milik kita, yang sebenarnya siap menyambut Bapak/Ibu semua dalam pelaksanaan PPG. Namun apa di kata, Allah memberikan cobaan berupa pandemi covid-19 ini. Tapi, saya meyakini kondisi ini tidak mengurangi semangat dan keseriusan Bapak/Ibu mengikuti rangkaian kegiatan PPG,” ucapnya.
Selanjutnya, Sururin menyampaikan harapannya mengenai peningkatan jumlah lulusan PPG LPTK UIN Jakarta. “Kami sangat berharap saudara semua bisa belajar dengan baik, belajar dan bersama, karena kami berharap di pelaksanaan PPG tahun ini ada peningkatan jumlah lulusan. Sekedar informasi, tahun-tahun sebelumnya mahasiswa PPG yang berhasil lulus hanya di angka 60 persen, artinya 40 persen mahasiswa lain dinyatakan tidak lulus. Yang rugi dengan ketidaklulusan itu bukan hanya mahasiswa yang bersangkutan, namun juga negara dan FITK. Oleh karena itu, marilah kita mencari solusi, mencari cara agar jumlah lulusan mahasiswa PPG meningkat. Dan itu butuh kerja sama dan kerja keras bersama,” pungkasnya.
Sementara itu, Kadir dalam sambutan dan pembekalannya menyampaikan tujuan pokok pelaksanaan PPG yang diselenggarakan di LPTK UIN Jakarta.
“Bapak/Ibu, tujuan PPG ini adalah mempersiapkan pendidik agar menguasai kompetensi keguruan secara utuh. Kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian. Guru itu pendidik profesional yang tugas utamanya mendidik, mengajar, melatih, mengarahkan, membina, dan mengevaluasi agar anak didik mencapai tujuan pendidikan. Untuk bisa mendidik seperti tu, seorang guru harus memiliki tiga hal yaitu sertifikat pendidik, kualifikasi akademik, dan kompetensi. Saya kira untuk kualifikasi dan kompetensi bapak/ibu sudah memiliki, tinggal sertifikat pendidik yang sedang diperjuangkan. Nah, di sinilah peran kami sebagai LPTK yang ditunjuk oleh Kemenag sebagai penyelenggara PPG, karena pintu mendapatkan sertifikat pendidik itu menurut regulasi pemerintah hanya melalui PPG yang dilaksanakan LPTK, “tutup Daeng sapaan akrabnya.
Sementara itu Khalimi dalam pembekalannya menjelaskan cara-cara dan trik agar mahasiswa bisa lulus Uji Kinerja (Ukin) dan Uji Pengetahuan (UP).
“Saya yakin Bapak/Ibu sudah menguasai bidang keilmuan masing-masing, namun tidak cukup di situ. Tolong baca dan kuasai betul-betul modul PPG dan biasakan kita menjawab soal-soal yang bersifat analisis, sebab waktunya terbatas, sementara soalnya panjang lebar. Jadi dibutuhkan kecermatan, kejelian dan kecerdasan dari Bapak/Ibu semua. Tapi saya yakin, dengan semangat, dengan kerja sama yang sungguh-sungguh insyaallah Bapak/Ibu bisa mengerjakan soal-soal UP yang berbentuk pilihan ganda itu. ”jelasnya.
Dalam laporannya sebagai Kaprodi, Zaenul menjelaskan perbedaan antara PPG 2019 dan 2021 yang cukup signifikan utamanya pelaksanaan pembelajaran menggunakan daring secara keseluruhan.
“Bapak/Ibu, ada perbedaan antara PPG 2019 dan 2021 ini, terutama saat pelaksanaan pembelajaran yang full menggunakan daring, termasuk saat Ukin (Uji Kinerja) dan UP (Uji Pengetahuan),” jelas Zaenul.
“Sebagai informasi, pelaksanaan PPG tahun 2021 dijadwalkan selama tiga bulan, dimulai 7 Juni sampai Agustus 2021. Sementara itu, jumlah peserta PPG tahun 2021 sebanyak 421 peserta PPG dengan rincian 171 guru PAI dan 250 guru madrasah yang terbagi menjadi 22 rombongan belajar (PAI 9 rombel, Bahasa Arab 1 rombel, Fikih 3 rombel, Akidah Akhlak 2 rombel, Quran Hadis 2 rombel, SKI 1 rombel, PGMI 2 rombel, dan PGRA 2 rombel),” tutup pria kelahiran Majalengka ini.
Saat berita ini diunggah, acara masih berlangsung dengan narasumber Dr Kidup Supriyadi MPd dan Afif Ahmad Faisal ST MM. (MusAm)
