BNPT Jalin Kerja Sama dengan FITK UIN Jakarta dalam Penanggulangan Ekstremisme dan Intoleransi
BNPT Jalin Kerja Sama dengan FITK UIN Jakarta dalam Penanggulangan Ekstremisme dan Intoleransi

WhatsApp Image 2025-06-10 at 10.48.59

Gedung FITK, BERITA FITK Online- Dalam rangka memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan intoleransi di kalangan generasi muda, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjalin kerja sama dengan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kunjungan resmi ini berlangsung di Ruang Sidang lantai 2 FITK pada Rabu (4/6/2025) dan dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, ketua dan sekretaris program studi di lingkungan FITK.

Dekan FITK, Prof. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D., menyambut baik kedatangan tim BNPT. Dalam sambutannya, ia menegaskan komitmen FITK dalam mendukung program moderasi beragama.

"FITK adalah fakultas tertua di UIN Jakarta dengan jumlah program studi terbanyak. Kami juga memiliki program khusus untuk menangkal pemaparan radikalisme dan intoleransi melalui program moderasi beragama," ujarnya.

Kunjungan BNPT ini dipimpin oleh Moch. Andriansyah, S.T., M.M., Koordinator Pengembangan Sistem Operasi BNPT. Ia menjelaskan bahwa tujuan utama kunjungan adalah menjalin kolaborasi dalam penyusunan modul pelatihan bagi guru dan tenaga pendidik.

"Tahun 2025, kami targetkan tersusunnya modul pelatihan sebagai pedoman dalam mencegah radikalisme. Ini penting karena banyak generasi muda yang terpapar, dan salah satu penyebabnya adalah kurangnya perhatian dari orang tua," jelasnya.

Andriansyah juga mengungkapkan bahwa BNPT telah bekerja sama dengan Fakultas Psikologi UIN Jakarta untuk menyusun modul pelatihan. Ia menambahkan bahwa FGD awal akan direncanakan di wilayah Bandung, karena menurut data Setara Institut, tingkat intoleransi di kota tersebut cukup tinggi.

"Kami perlu berkonsultasi dengan pihak FITK untuk penyusunan modul ini agar lebih relevan dan efektif di lapangan," ujarnya.

Diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai masukan dari akademisi FITK. Dr. Suwendi, M.Ag., Kaprodi PAI, menekankan bahwa mengubah pola pikir radikal tidak bisa dilakukan dengan pendekatan instan.

"Mengubah orang radikal menjadi tidak radikal, atau intoleran menjadi toleran itu tidak mudah. Tidak cukup dengan seminar atau lokakarya dua sampai tiga jam. Dibutuhkan pendampingan yang panjang dan serius," tegasnya.

Ia juga menyampaikan keprihatinan terhadap beredarnya buku-buku ekstrem yang dijual bebas, "Ada sekitar seratusan buku panduan umum teroris yang beredar di pasar. Ini harus menjadi perhatian serius, termasuk oleh kawan-kawan di BNPT."

Sementara itu, Dr. Ridholloh, M.Pd., Sekprodi PAI dan penulis buku Moderasi Beragama di Sekolah, merespons kasus penangkapan siswa terkait terorisme di Gowa, Sulawesi Selatan. Ia menyatakan bahwa radikalisasi bisa terjadi melalui berbagai pintu di sekolah, seperti kegiatan ekstrakurikuler dan pemilihan tokoh agama yang diundang.

"Butuh formula khusus untuk inseminasi moderasi di sekolah. Salah satunya dengan pengawasan kegiatan intra dan ekstra kurikuler, serta seleksi terhadap agamawan yang diundang dalam acara-acara keagamaan di sekolah," jelasnya. Ia juga menambahkan pentingnya membuat buku tandingan yang bisa menarik generasi muda untuk memahami Islam yang ramah dan moderat.

Dukungan juga datang dari Toto Edidarmo, M.A., Sekprodi Magister PAI, yang mengapresiasi inisiatif ini. "Kami sangat mengapresiasi kerja sama antara FITK UIN Jakarta dan BNPT. Ini adalah langkah penting bagi masa depan generasi kita," ucapnya.

Menutup diskusi, Dr. Sapiudin, M.Ag., Kaprodi S3 PAI, menegaskan bahwa pendekatan terhadap masalah intoleransi dan ekstremisme harus komprehensif.

"Tidak bisa dilakukan setengah-setengah. Akar masalahnya seringkali ketimpangan dan ketidakadilan. Meski organisasinya dibubarkan, pemahamannya tetap hidup," katanya. Ia juga menyoroti kecenderungan pemahaman keagamaan yang tekstual dan tidak proporsional.

"Pemahaman ayat dan hadis sering diambil sesuai selera, tanpa mempertimbangkan konteksnya," tambahnya. Ia berharap BNPT melakukan evaluasi terhadap program yang sudah dijalankan dan mampu melahirkan terobosan baru dalam penanggulangan ekstremisme.

Dengan adanya dialog dan kerja sama ini, baik FITK UIN Jakarta maupun BNPT berharap dapat melahirkan strategi yang konkret dan berkelanjutan dalam membendung paham radikal di dunia pendidikan, khususnya di lingkungan sekolah. (MusAm)

 

Tag :