Harmoni Intelektual di Era Digital: Membentuk Mahasiswa Kritis, Inklusif, dan Humanis
Auditorium Harun Nasution, BERITA FITK Online - Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Fakultas, Kamis (28/8/2025). Mengusung tema “Harmoni Intelektual di Era Digital: Membentuk Mahasiswa Kritis, Inklusif, dan Humanis”. Diketahui jumlah mahasiswa baru Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada tahun Ini sebanyak 2.083 mahasiswa, kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa baru dari berbagai Program Studi, diantaranya: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Ilmu Sosial dan Pengetahuan (PIPS), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Biologi (PBIO) dan Pendidikan Kimia (PKIM). Sementara itu mahasiswa baru dari prodi lainnya mengikuti PBAK Fakultas pada hari setelahnya dan dialihkan dengan mengikuti PBAK Jurusan agar kegiatan berjalan dengan kondusif.
Acara dibuka dengan sambutan Ketua Pelaksana, Taufik Hidayat Rangkuti, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini dan menekankan terkait pentingnya tema PBAK tahun ini. “PBAK tahun ini mengusung tema Harmoni Intelektual di Era Digital. Tema ini lahir dari kebutuhan zaman. Kita hidup di tengah banjir informasi, maka sebagai mahasiswa harus mampu menyaring, menganalisis, dan menghadirkan ilmu yag bermanfaat bukan hanya menjadi penonton tapi juga menjadi penggerak perubahan,” ungkapnya.
Ketua DEMA, Haykal Farhan Kamil, menekankan bahwa menjadi seorang mahasiswa adalah awal dari perjalanan Panjang. “Peralihan dari siswa ke mahasiswa bukan hanya soal status, melainkan juga transformasi dalam pola pikir, cara belajar, dan cara bergerak. Jadikan PBAK ini sebagai awal perjalanan Panjang, bukan hanya untuk mengenal kampus tapi juga untuk mengenal diri sendiri dan arah gerak ke depan,” ujarnya
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama dan Alumni, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Salamah Agung, M.A., Ph.D., dalam sambutannya Ibu Salamah menyampaikan selamat datang dan selamat bergabung dengan keluarga tarbiyah. “Selamat datang mahasiswa baru, selalulah bersyukur dapat bergabung kedalam bagian dari kampus tercinta ini, UIN Syarif Hidayatullah. Semoga saudara semua mampu menjadi civitas akademika yang unggul dalam integrasi keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan,” tuturnya.
PBAK FITK 2025 menghadirkan beberapa public figure yang akan mengisi seminar, memotivasi, dan memberikan wawasan kepada mahasiswa baru. Wadhwani Foundation Indonesia-Irham Abdul Aziz. Dalam mateinya, Irham menegaskan bahwa masa depanmu terbentuk dari usahamu hari ini. “The future of you start from now. Ditentukan oleh keterampilan yang kamu miliki, soft skills, literasi digital, kolaborasi dan personal branding, bukan hanya ijazah saja. Kenapa hal tadi penting? Karena 85% kesuksesan professional berasal dari soft skills; perusahaan membayar lebih tinggi bagi yang memilikinya.” Ujarnya
Kemudian terdapat Seminar Membentuk Mahasiswa Kritis di Era Digital: Etika, Literasi, dan Tantangan Intelektual di Tengah Disrupsi AI yang dipaparkan oleh Gus Romzi Ahmad. Beliau menekankan bahwasanya seorang guru akan tetap menjadi ‘guru’ sekalipun sudah usai waktu mengajarnya di kelas. “Ketika seorang pekerja kantor telah pulang maka dia bukan sedang menjadi seorang pekerja lagi melainkan menjadi seorang ayah dari anaknya, menjadi suami dari istrinya dan menjadi seorang anak dari ibunya, tetapi jika seorang guru telah keluar kelas atau sudah habis masa mengajarnya maka guru tetaplah guru. Analoginya apabila anda bertemu dengan guru anda di jalan maka anda pun akan menghormatinya sebagai seorang guru,” tuturnya.
Tentunya Gus Romzi Pun menghimbau para mahasiswa untuk tidak menerima informasi mentah-mentah. “Sebagai pemuda sekaligus calon guru, kita harus bersikap kritis terhadap informasi apapun, khususnya di media sosial apalagi banyak hoax dan manipulasi. Jika telah sadar bahwa kita terjebak dalam logical fallacy, maka ada tiga hal yang harus dilakukan. pertama, membangun awareness. Kedua, jangan terburu-buru menyimpulkan suatu informasi. Ketiga, selalu tanyakan ‘why’ pada diri sendiri tiap kali mendapatkan informasi tersebut,” ujarnya.
Selain menghadirkan sejumlah sejumlah public figure sebagai narasumber seminar yang memberikan motivasi dan wawasan tentang soft skill termasuk pentingnya kemampuan komunikasi, etika digital, dan literasi media peserta PBAK juga diperkenalkan dengan organisasi kemahasiswaan seperti Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FITK yang akan menjadi wadah aspirasi dan pengembangan diri mereka selama masa studi.
Tidak kalah meriah, peserta PBAK juga disuguhkan dengan penampilan seni budaya dan penampilan yang memukau dari POSTAR, Lembaga otonom di bawah naungan fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Penampilan tari tradisional yang sarat makna dan pertunjukkan band dari POSTAR berhasil menghidupkan suasana, sekaligus memperkaya pengalaman peserta akan keberagaman budaya dan kreativitas seni di lingkungan fakultas. Keberadaan Postar sebagai wadah apresiasi seni diharapkan dapat terus menginspirasi mahasiswa dalam mengekspresikan potensi dan identitas mereka secara berimbang antara akademik dan artistik.
Hal menarik lainnya adalah pengenalan program internship unggulan FITK, yaitu Uplift Creativity Program (UCP), sebuah kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kreativitas dan keterampilan melalui pengalaman kerja nyata. Program ini disiapkan untuk membekali mahasiswa dengan kompetensi profesional yang relevan dengan perkembangan dunia kerja, sehingga mereka siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
Sebagai penutup yang menguatkan semangat akademik dan kemahasiswaan, seminar sosialisasi beasiswa KIP-K yang dipandu oleh perwakilan DPR RI Komisi VIII, Sigit Purnomo Said S.AP, memberikan informasi strategis tentang peluang pendanaan pendidikan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa yang membutuhkan dukungan finansial, mempertegas komitmen universitas dalam mendukung kelancaran studi dan pengembangan potensi mahasiswa.
Kegiatan PBAK FITK 2025 berlangsung dengan lancar dan meriah, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta. Kegiatan ini diharapkan mampu membentuk mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kritis, inklusif, dan humanis selaras dengan tantangan dan peluang di era digital saat ini. (red. Dema/Sema)