Kader PAI Unggulan 2025: Latih Mahasiswa Menulis Opini dan Berpikir Kritis
Kader PAI Unggulan 2025: Latih Mahasiswa Menulis Opini dan Berpikir Kritis

Gedung FITK, BERITA FITK Online— Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan kegiatan Kader PAI Unggulan 2025 dengan tema “Terampil Menulis Opini”, Kamis (6/11/2025) di Ruang Kaprodi PAI, lantai 3 FITK, menghadirkan narasumber utama Rahmad Ferdian Andi Rosidi, dosen Fakultas Syariah dan Hukum. Acara berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari mahasiswa PAI yang mengikuti program kaderisasi unggulan tersebut.

Menulis sebagai Jalan Intelektual
Dalam paparannya, Rahmad Ferdian berbagi pengalaman dan strategi menulis opini populer di media massa. Ia menegaskan bahwa produktivitas menulis bukan semata bakat, melainkan soal kebiasaan dan kepekaan terhadap isu publik.
“Ini soal membiasakan diri. Kalau sudah terbiasa, menulis itu jadi mudah. Tapi kalau jeda terlalu lama, nulis paragraf pertama saja bisa sulit,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kegelisahan intelektual sebagai bahan bakar utama dalam menulis opini. Menurutnya, tulisan yang lahir dari kegelisahan akan memiliki daya hidup dan makna bagi pembaca.
“Tulisan yang baik itu lahir dari rasa tidak nyaman terhadap situasi. Dari sana muncul dorongan untuk menyampaikan gagasan dan menawarkan solusi,” tambahnya.
Kreativitas dan Aktualitas
Lebih lanjut, Ferdian membagikan sejumlah kiat praktis menulis opini agar tembus ke media nasional, di antaranya:
- Menentukan tema aktual yang relevan dengan isu publik.
- Menyusun angle dan sudut pandang yang unik.
- Menghadirkan data dan argumentasi kuat.
- Menutup tulisan dengan solusi dan gagasan bernilai publik.
“Media selalu mencari yang baru, yang aktual, dan yang berbeda. Kalau isunya basi atau bahasanya terlalu akademis, pasti tidak akan dimuat,” jelasnya.

PAI dan Peran Strategis dalam Narasi Publik
Kaprodi PAI FITK, Dr. Suwendi, M.Ag. dalam sambutannya, menegaskan bahwa kegiatan Kader PAI Unggulan dirancang untuk membentuk mahasiswa yang berkarakter akademik, komunikatif, dan berorientasi masa depan.
“Kami ingin mahasiswa PAI tidak hanya pandai mengajar, tetapi juga mampu menulis, berpikir kritis, dan ikut mewarnai wacana publik,” ujarnya.
Ia juga mendorong mahasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 dan S3, sekaligus menyiapkan diri menjadi calon-calon dosen dan peneliti masa depan. “Program ini ibarat menanam. Mungkin hasilnya baru 15 tahun lagi, tetapi kita harus mulai dari sekarang,” tuturnya.
Membangun Budaya Literasi Akademik
Di akhir sesi, para peserta diajak untuk mulai menulis secara konsisten, tidak hanya di media sosial, tetapi juga di media massa dan jurnal populer.
“Menulis itu amal jariyah ilmu. Ketika ide kita bermanfaat bagi masyarakat, pahala terus mengalir,” ujar Ferdian menutup sesinya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pembinaan rutin Kader PAI Unggulan yang fokus pada tiga aspek utama: bahasa, menulis, serta semangat dan etika akademik. Program ini diharapkan mampu menumbuhkan generasi guru dan akademisi Islam yang unggul, reflektif, dan kontributif terhadap isu-isu pendidikan dan kebangsaan. (AM)
#PAIUINJKT #PRODIPAIS1 #KaderPAI #FITKUINJKT