Mari kita Jalani PBAK FITK dengan Semangat Kebersamaan
Auditorium Harun Nasution, BERITA FITK Online — Pada hari kedua Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta yang berlangsung pada tanggal 29 Agustus 2025. Suasana penuh semangat dan antusiasme menyelimuti mahasiswa baru dari berbagai Program Studi, diantaranya Manajemen Pendidikan, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Matematika, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Pendidikan Fisika, serta Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang telah hadir di Auditorium Harun Nasution.
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Ketua Pelaksana PBAK, Taufik Hidayat Rangkuti, yang memberikan motivasi serta gambaran pentingnya kegiatan ini sebagai langkah awal menapaki dunia akademik. “Mari kita jalaniPBAK FITK dengan semangat kebersamaan. Jadikan langkah pertama ini sebagai pijakan untuk menjadi mahasiswa yang unggul, inklusif dan humanis,” ujarnya. Dilanjutkan dengan sambutan Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA), Haykal Farhan Kamil, yang mengajak seluruh mahasiswa baru untuk aktif berkontribusi dan menjalin harmoni selama masa studi. “Mari kita bertumbuh bersama, bergerak bersama dan berproses dalam ruangan yang lebih luas sebagai mahasiswa pendidikan,” tuturnya.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan sesi pengenalan Postar yaitu Lembaga otonom dibawah naungan Faultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Puncak inspirasi datang dari seminar dengan Galih Sulistyaningra dan Maman Basyaiban dengan tema "Harmoni Intelektual di Era Digital: Membentuk Mahasiswa Kritis, Inklusif dan Harmoni". Galih dan Maman menekankan bahwa manusia perlu berperan membangun dan menyuarakan sebuah pemikiran, teruslah marah, berisik dan bersuara untuk kita semua tapi disertai dengan sumber-sumber yang sudah kita pelajari terlebih dahulu. Maman pun menambah “Mahasiswa harus menanamkan sifat inklusif dalam dirinya dalam artian menerima tanpa harus memandang satu sama lain,” ujarnya. Seminar ini menggugah mahasiswa untuk menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga inklusif dan humanis ditengah kemajuan teknologi digital.
Tak kalah menarik, sesi berikutnya menghadirkan Sherly Annavita yang membawakan tema "Pendidikan Berkeadilan dan Literasi Kritis: Membangun Ruang Aman bagi Kebebasan Akademik dan Demokrasi Kampus". Materi ini menegaskan pentingnya keadilan dan kebebasan akademik sekaligus. “Pendidikan itu dimulai dari diri kita sendiri. Peran utama dimulai dari diri sendiri, karena semua pelajaran berasal dari kehisupan nyata. Karakter terbentuk dari kebiasaan kecil yang dilakukan berulang-ulang,” ujarnya. Sherly pun menambahkan bahwa investasi terbaik adalah investasi leher ke atas atau dalam artian mindset.
Kegiatan ditutup dengan hiburan Stand up Comedy yang menghadirkan Bachrul Alam dan teman-temannya, menambah keceriaan dan keakraban antar mahasiswa baru. Dengan berbagai kegiatan yang inspiratif dan menyenangkan, PBAK FITK 2025 menjadi momen berharga pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan yang menguatkan semangat belajar dan kebersamaan mahasiswa baru UIN Jakarta. (red. dema/sema)