PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB MATANGKAN PENGUATAN PROGRAM TAMHIR MELALUI WAJIB ASRAMA BAGI MAHASISWA BARU TA 2026/2027
PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB MATANGKAN PENGUATAN PROGRAM TAMHIR MELALUI WAJIB ASRAMA BAGI MAHASISWA BARU TA 2026/2027

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB MATANGKAN PENGUATAN PROGRAM TAMHIR MELALUI WAJIB ASRAMA BAGI MAHASISWA BARU TA 2026/2027

PBA FITK

Gedung FITK, BERITA FITK Online— Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) terus memantapkan langkah strategis dalam meningkatkan kompetensi kebahasaan mahasiswa melalui penguatan Program Tamhir. Salah satu kebijakan yang tengah disiapkan adalah penerapan kewajiban tinggal di asrama bagi mahasiswa baru selama satu tahun, yang direncanakan mulai berlaku pada Tahun Akademik 2026/2027

Program Tamhir dirancang sebagai skema pendampingan intensif bagi mahasiswa semester awal dengan target capaian kemahiran bahasa Arab minimal setara level B1 Common European Framework of Reference for Languages (CEFR). Untuk mendukung pencapaian tersebut, Prodi PBA mengusulkan sistem pengasramaan berbasis immersive learning, yakni pembelajaran melalui lingkungan yang mendorong penggunaan bahasa Arab secara aktif dan berkesinambungan dalam kehidupan sehari-hari

Melalui kebijakan ini, mahasiswa PBA akan ditempatkan di asrama khusus yang difungsikan sebagai ruang pembinaan akademik dan nonakademik berbasis bahasa Arab. Lingkungan asrama diharapkan mampu menghadirkan bī’ah lughawiyyah yang kondusif sehingga praktik berbahasa tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga terintegrasi dalam interaksi sosial, aktivitas harian, serta pembinaan karakter mahasiswa

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Mukhshon Nawawi, M.A., menyampaikan bahwa gagasan penguatan Program Tamhir melalui pengasramaan memperoleh respons positif dari berbagai pemangku kepentingan. Dukungan tersebut datang dari unsur Dekanat, Rektorat, hingga pengelola Ma’had Al-Jami’ah. Pihak Ma’had menyatakan ketersediaan kuota kamar yang masih mencukupi, sehingga program ini dinilai memiliki peluang besar untuk direalisasikan. Hal tersebut mengemuka dalam rapat koordinasi Prodi yang melibatkan pimpinan fakultas, dosen, serta pengelola Ma’had

Dukungan serupa juga disampaikan oleh dosen PBA, Dr. Muhbib Abdul Wahab, M.Ag., yang mengusulkan agar ke depan durasi pengasramaan dapat diperpanjang hingga dua tahun. Ia juga mendorong pengayaan program melalui pelatihan penulisan ilmiah sehingga mahasiswa memiliki fondasi akademik yang kuat dan mampu menyiapkan bahan awal penulisan skripsi. Selain itu, ia menekankan pentingnya keterlibatan penutur asli untuk memperkuat keautentikan lingkungan bahasa serta membuka peluang integrasi program tahfiz dalam kurikulum asrama

Wakil Dekan Bidang Akademik FITK, Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., menyatakan dukungan penuh terhadap rencana penguatan Program Tamhir tersebut. Menurutnya, kebijakan wajib asrama berpotensi menjadi model percontohan bagi program studi lain. Ia menegaskan pentingnya penyiapan pedoman teknis, regulasi resmi, serta kesepakatan tertulis antara pihak kampus, mahasiswa, dan orang tua terkait kewajiban tinggal di asrama selama satu tahun

Sementara itu, Kepala Pusat Ma’had Al-Jami’ah, Dr. K.H. M. Nurul Irfan, M.Ag., menilai bahwa program pengasramaan sangat memungkinkan untuk dilaksanakan. Ia mendorong agar konsep program terus dimatangkan melalui koordinasi berkelanjutan serta upaya pelobian ke tingkat rektorat agar kebijakan tersebut memiliki landasan hukum yang kuat dan dapat ditetapkan secara resmi

Secara umum, seluruh peserta rapat menyepakati bahwa kebijakan wajib asrama memiliki nilai strategis dalam meningkatkan kualitas mahasiswa dan lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab. Saat ini, proses perencanaan dan penyusunan kebijakan masih terus berlangsung. Dalam rancangan yang disusun, setiap calon mahasiswa PBA dari seluruh jalur penerimaan nantinya diwajibkan menandatangani surat pernyataan kesediaan mengikuti program pengasramaan selama satu tahun

Melalui penguatan Program Tamhir ini, Prodi Pendidikan Bahasa Arab optimistis dapat memperkokoh kompetensi kebahasaan mahasiswa sejak awal masa studi serta menghadirkan model pembinaan bahasa Arab yang sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan di lingkungan perguruan tinggi keagamaan. (Red. Prodi PBA/Humas FITK)